Kemarin saya ingin meneliti iklan-iklan di televisi untuk postingan selanjutnya, dan anehnya di semua stasiun televisi tidak ada iklan nya, kan saya jadi bete. Mungkin semua stasiun
televisi sudah janjian tidak akan menayangkan iklan karena takut saya hina. Apakah
mungkin juga pacar saya nelpon semua stasiun televisi
agar tidak menayangkan iklan? Kenapa saya
jadi berpikiran begitu? Karena sebelum saya ingin meneliti saya sudah
menceritakan dengan dia kalau saya ingin meneliti tentang iklan. Kan biasanya
seorang pacar selalu mendukung pasangan nya untuk melakukan hal yang positif,
ketika saya bertanya dengan dia lewat telpon “sayang, aku ingin meneliti
kekonyolan tentang iklan” dia menjawab “oh, terserah kamu deh” kemudian “tut,
tut, tut” telpon nya mati. Saya terkejut kenapa
dia mematikan telpon. Tidak beberapa lama dia nelpon saya “maaf sayang
kepencet”
Beginilah mimik saya
ketika menulis
dengan serius, kemudian tidak dapat inspirasi, frustasi, melakukan hal unik,
dan kemudian mendapatkan ide cemerlang.
Saya pernah berpikir, “apakah saya bukan anak dari orang tua saya, apakah
kalian mendapatkan saya di empang??” kakak-kakak saya ganteng-ganteng dan adik-adik
saya cantik-cantik, sedangkan saya, “aku ini anaknya siapa????”
saya pernah bertanya kepada ibu “bu, tolong jawab jujur apakah aku ini anak
kandung ibu atau bukan, kenapa wajah ku tidak seganteng ayah dan kakak?” ibu
saya sejenak terdiam dan kemudian berkata “baiklah nak ibu akan jujur,
sebenarnya kamu itu bukan anak ibu”, “apahhhhhhhhh??????” jawab saya (muka saya
dizoom kamera. Bukan seperti itu jawaban nya, ibu saya hanya menjawab “kamu
anak kandung ibu, kenapa wajah kamu aneh seperti itu, mungkin derita kamu nak”